![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1QwQrc15zUuNoSur7CJl1AqBT_8SsDS5jCFUC_08XtTfpyph5Pd4ZOFwo86hwe5IjiubbYa1vCurs2aCjba07AH8iqUJVUjyQt9Dvv47WzaK5-zytMGTTiGlAgQwUuOUdHNOrsDUREP0z/s1600/abc30.jpg)
Program talkshow unggulan yang ditayangkan Metro TV, Mata Najwa diumumkan berhenti.
Pengumuman mengejutkan ini tiba-tiba datang langsung, Selasa (8/8/2017) dari host Mata Najwa, Najwa Shihab yang disampaikan melalui akunnya pada Instagram @najwashihab.
"Menuju Catatan Tanpa Titik", demikian ditulis Najwa sebagai caption posting-an pernyataan akunnya.
Dalam pengumuman tersebut, Najwa mengatakan, episode 'Eksklusif Bersama Novel Baswedan' yang tayang, Rabu (26/7/2017) merupakan episode terakhir.
Episode pekan depan pun hanya akan menampilkan kompilasi episode Mata Najwa on Stage dari berbagai kota.
1. Alasan
Lalu, kenapa Mata Najwa berhenti tayang?
Ternyata karena Najwa mundur dari Metro TV setelah 17 tahun bergabung dengan stasiun televisi milik Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh tersebut.
"Menjadi reporter Metro TV pada bulan Agustus 2000, perjalanan saya bersama Metro TV juga akan berakhir pada bulan yang sama. Ini adalah Agustus penghabisan."
"Tujuh belas tahun bukan waktu yang singkat. Rasa bangga menjadi reporter pertama Metro TV, sebagai pemilik kode reporter 01 dalam istilah teman-teman di Kedoya, sampai kapan pun tak akan luntur. Rangkaian perjalanan saya sebagai reporter sebuah TV berita pertama di tanah air terekam dalam, membuat kehidupan jauh lebih kaya serta menjadi bekal berharga untuk terus berkarya sebagai jurnalis."
2. Penjelasan Najwa
Demikian penggalan pernyataan Najwa.
Selengkapnya, berikut pernyataan putri Prof Quraish Shihab tersebut.
"Eksklusif Bersama Novel Baswedan" menjadi episode live terakhir Mata Najwa. Sudah 7 tahun Mata Najwa mengudara. Sejak episode perdana "Dunia dalam Kotak Ajaib" yang tayang pada 25 November 2009 hingga wawancara eksklusif Novel Baswedan pada 26 Juli 2017, total sudah 511 episode Mata Najwa.
Selama tiga pekan ke depan, Mata Najwa akan menghadirkan kolase berbagai episode lama yang kami anggap penting dan berharga. Pada pengujung Agustus, Mata Najwa akan tiba pada episode final: "Catatan Tanpa Titik".
Namun Agustus bukan hanya menjadi yang terakhir bagi Mata Najwa saja. Menjadi reporter Metro TV pada bulan Agustus 2000, perjalanan saya bersama Metro TV juga akan berakhir pada bulan yang sama. Ini adalah Agustus penghabisan.
Tujuh belas tahun bukan waktu yang singkat. Rasa bangga menjadi reporter pertama Metro TV, sebagai pemilik kode reporter 01 dalam istilah teman-teman di Kedoya, sampai kapan pun tak akan luntur. Rangkaian perjalanan saya sebagai reporter sebuah TV berita pertama di tanah air terekam dalam, membuat kehidupan jauh lebih kaya serta menjadi bekal berharga untuk terus berkarya sebagai jurnalis.
Terima kasih tiada tara pada keluarga besar Metro TV. Juga kepada semua pihak yang telah bermitra dan mendukung, terutama pemirsa yang selama ini menemani saya dan Mata Najwa.
Salam,
Najwa Shihab."
3. Mata Najwa dan Plesetannya
Mata Najwa ditayangkan setiap hari Rabu pukul 20:05 hingga 21.30 WIB.
Disiarkan perdana sejak 25 November 2009, Mata Najwa konsisten menghadirkan topik-topik menarik dengan narasumber kelas satu.
Sejumlah tamu istimewa telah hadir dan berbicara di Mata Najwa, diantaranya Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie (episode: Habibie Hari Ini), Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (episode: Apa Kata Mega?), Mantan Wakil Presiden Boediono (episode: Di Balik Diam Boediono), Wakil Presiden Jusuf Kalla (episode: Pemimpin Bernyali), Menteri BUMN Dahlan Iskan (episode: Komandan Koboi), dan Gubernur DKI Jakarta yang sekarang Presiden Indonesia, Joko Widodo (episode: Laga Ibukota).
Semakin tenarnya program ini, maka beberapa acara komedi di layar kaca sering memplesetkan acara ini yaitu:
* Mata Awa dalam Opera Van Java (Trans7) episode Debat Capres,
* Mata Nahlo dalam Korslet (Trans TV).
Mata Najwa juga pernah menghadirkan gambar eksklusif di dalam sel tahanan Lapas Sukamiskin dan Rutan Cipinang dalam episode ”Penjara Istimewa”.
Di tayangan tersebut, Najwa ikut melakukan inspeksi mendadak dan berbincang langsung dengan terpidana kasus korupsi, Gayus Halomoan Tambunan, Adrian Waworuntu, Agusrin Najamuddin dan Anggodo Widjojo.
Inspirasi cerita film muncul saat Charles Gozali melihat tayangan Mata Najwa episode "Hidup Dalam Stigma" yang tayang pada Oktober 2013.
Beberapa bulan kemudian, Charles bersama sederet pemeran papan atas seperti Marsha Timothy, Acha Septriasa, Mathias Muchus, Darius Sinathrya, Butet Kartaredjasa, hingga Wulan Guritno mewujudkan gagasan Charles itu dalam film, "Nada Untuk Asa".
4. Penghargaan
Dompet Dhuafa Award 2011,
KPI Awards 2013,
Rolling Stone Editor' Choice Awards 2014,
Indonesian Choice Awards 2015,
Indonesian Television Awards 2016,
KPI Awards 2016,
Indonesian Choice Awards 2017.